Minggu ini adalah minggu yang padat bagi Anita. Karena ia harus memenuhi jadwal manggung untuk promosi single lagu pertamanya. Anita adalah seorang wanita cantik berusia 18 tahun. Di usia emasnya ini ia mulai mencapai kesuksesan menjadi seorang penyanyi. Meski belum jadi artis terkenal se-nusantara, namun kini ia telah sudah cukup terkenal di kota Depok. Karena bakatnya dalam menyanyi dan Anita menang dalam lomba menyanyi tingkat kota Depok, ia pun mulai dilirik oleh produser musik. Anita mulai masuk dapur rekaman dan mulai tahap promosi single lagunya.
Dalam beberapa waktu Anita mulai sibuk, ia mulai izin dari sekolahnya untuk beberapa minggu. Karena kesibukannya waktu untuk keluarganya juga menjadi lebih sedikit. Sudah beberapa kali ia manggung kesana-sini. Dan terkadang juga Anita mendapatkan penggilan untuk mengisi sebuah acara. Karena merasa lelah ia pun meminta izin untuk bisa liburan bersama kedua orangtuanya. Anita mulai merencanakan untuk membagi waktunya dengan sebaik-baiknya. Hal pertama yang ia inginkan adalah berlibur bersama orangtuanya dan kedua adiknya yang masih bersekolah dasar.
"Mama.. Papa.. hari Minggu besok kita liburan yuk, Anita mau liburan." ucap Anita kepada orangtuanya.
"Memang kamu mau liburan kemana? mama dan papa ikut kamu saja." tanya ibunda Anita.
"Bagaimana kalau kita nginep di puncak, metik-metik buah dan lain-lain ma.?" tanya Anita kepada ibunya.
"Aku ikut ka.."sambar adiknya Surya dan Hadi.
"Iya... nanti kita liburan bersama." jawab Anita kepada adik-adiknya.
*******
Hari yang direncanakan pun tiba. Sudah sejak kemarin Anita dan keluarganya mempersiapkan barang bawaan untuk berlibur ke puncak. Perjalanan mulai dilakukan setelah menunggu Anita pulang dari acaranya. Dengan menaiki mobil keluarga, mereka langsung berangkat ke puncak dari tempat acara Anita manggung. Dalam perjalanan Anita bersama adiknya bernyanyi riang. Mereka nampak tidak sabar ingin segera tiba di sana. Namun tiba-tiba Anita mulai resah.
"Pah.. aku ko tiba-tiba takut ya..." ucap Anita kepada ayahnya.
"Kenapa?" tanya ayahnya.
"Iya akhir-akhir ini kan lagi banyak berita tentang begal, aku takut nanti kita dibegal." jawab Anita.
"Jangan takut sayang.., papah kamu ini jago bela diri." ujar ibunya menenangkan hati Anita.
"Iya kak.. jangan takut kita juga jago bela diri. Iya kan Di." ucap Surya.
"Iya kak.. lagi pula ini kan masih siang memangnya ada begal-begalan" sambar Hadi.
Namun Anita masih tetap resah, ia takut terjadi sesuatu pada keluarganya. Anita hanya bisa memandang langit dari jendela mobil. Sambil menghela nafas, ia menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil. Waktu mulai sore, sedikit demi sedikit matahari mulai terbenam. Dan kini mobil mereka masuk kedalam jalan yang sepi. Sedikit sekali kendaraan yang lewat, dan rumah pun nampak seperti tidak ada. Walaupun ada, jarak antara rumah itu cukup jauh.
Dari kejauhan ayah anita melihat sesuatu di depan sana. Laju mobil mereka mulai melambat.
"Kenapa yah?" tanya ibu.
"Itu, sepertinya di depan ada orang yang jatuh dari motor." jawab ayah.
"Coba ditolong dulu yah" pinta ibu.
Mobil mereka pun mulai menghampiri motor yang jatuh itu. Dan ayah Anita keluar dari mobilnya.
"Kenapa mas?" tanya ayah kepada pemuda bermotor.
"Saya jatuh pak, dan sepertinya kaki saya patah." jawab pemuda bermotor.
"Kalo gitu mari saya bantu antarkan ke rumah sakit terdekat." jawab ayah Anita.
Saat ayah Anita mulai memapah pemuda itu, tiba-tiba dari depan dan belakang mobil melaju dengan cepatnya motor menghampiri mobil Anita. Dua motor itu adalah teman-teman dari pemuda yang terjatuh tadi. Masing-masing dari mereka membawa senjata tajam dan senjata api. Dua orang membawa samurai, dan dua orang lainnya membawa pistol. Dan pemuda itu tiba-tiba menodongkan pistol ke ayah Anita. Pemuda itu meminta untuk menyerahkan mobil. Melihat kejadian itu Anita panik, ternyata yang ditakutkanya terjadi. Begal yang Anita takutkan terjadi pada dirinya dan keluarganya.
Ayah Anita pun berteriak untuk mengunci pintu mobil dan menutup kaca mobil. Tidak tinggal diam ayah Anita mencoba melawan pemuda yang menodongkan pistol di kepalanya. Ayah Anita berhasil melawannya, namun kini ia berhadapan dengan tiga orang. Dua diantaranya menggunakan samurai dan satunya dengan tangan kosong. Bagaikan pembunuh berdarah dingin Ayah Anita langsung di tusuk berkali-kali dan di tebas tangannya. Akhirnya tangan kanan ayah Anita putus.
Melihat kejadian itu dengan histeris Anita dan ibunya berteriak, Anita mulai mengambil handphone nya untuk menghubungi polisi. Namun belum sempat ia menelpon, tiba-tiba terdengar suara tembakan pistol memecahkan kaca jendela mobil. Ternyata masih ada dua orang lagi yang memegang pistol. Dengan memaksa 2 orang itu memcoba membuka pintu mobil dan memecahkan kaca pintu mobil. Dengan penuh wajah ketakutan Anita dan ibunya tidak bisa melawan dan adik-adiknya pun hanya bisa menangis. Dengan suara lirih ayah Anita berteriak.
"Tolong jangan sakiti istriku dan anak-anak ku, ambil saja mobilnya tapi jangan lukai mereka." ucap ayah Anita.
Dengan cepatnya tebasan samurai pun melayang ke leher ayah Anita. Dan ayah Anita mu tewas di tempat.
*******
"Ka.. kaka... bangun" teriak Hadi membangunkan Anita.
"Ayo ke mobil, kita pulang ka." ucap Surya.
Anita pun terbangun. Dan ternyata itu hanya mimpi buruk Anita di sore hari. Saat terbangun anita hanya menghela nafas, seolah menandakan ia bersyukur bahwa kejadian begal itu hanya mimpi. Waktu sudah sore selepas liburan bersama Anita dan keluarganya pulang kembali ke rumah. Anehnya dalam perjalanan pulang Anita merasakan rasa takut yang sama seperti pada mimpinya. Anita merasakan seperti terjadi de ja vu.
"Pah.. nanti kalo ada orang yang jatuh dari motor, kita lanjut saja. Tidak usah ditolong." ujar Anita kepada ayahnya.
"Memang kenapa?" tanya ibunda Anita.
"hmm.. akhir-akhir ini kan ada kejahatan begal, mungkin itu jebakan mereka." jawab Anita.
"Pah.. nanti kalo ada orang yang jatuh dari motor, kita lanjut saja. Tidak usah ditolong." ujar Anita kepada ayahnya.
"Memang kenapa?" tanya ibunda Anita.
"hmm.. akhir-akhir ini kan ada kejahatan begal, mungkin itu jebakan mereka." jawab Anita.
"Jangan takut sayang.., papah kamu ini jago bela diri." ujar ibunya menenangkan hati Anita.
"Iya kak.. jangan takut kita juga jago bela diri. Iya kan Di." ucap Surya.
"Iya kak.. lagi pula ini kan masih siang memangnya ada begal-begalan" sambar Hadi.
Dan benar, beberapa kilometer kemudian ada dua orang yang terjatuh dari motor. Mobil mereka pun hanya melewati orang yang jatuh itu. Namun sial tidak jauh dari situ ban mobil mereka bocor, akhirnya mereka menepi dan Ayah Anita keluar dari mobil. Lalu terdengar suara tembakan, tepat setelah ayah Anita menutup pintu mobil. Ternyata orang yang jatuh dilalui tadi adalah seorang pembegal, ia menembak kepala ayah Anita dan ayah Anita pun tewas. Dengan cepat pembegal itu menghampiri mobil Anita, dan menembak ibunya serta adik-adik Anita. Anita tidak bisa memberi perlawanan karena ia juga ditodong oleh pembegal. Tak lama kemudian pembegal itu menembak Anita dan membawa pergi mobilnya. []
*******
Dan benar, beberapa kilometer kemudian ada dua orang yang terjatuh dari motor. Mobil mereka pun hanya melewati orang yang jatuh itu. Namun sial tidak jauh dari situ ban mobil mereka bocor, akhirnya mereka menepi dan Ayah Anita keluar dari mobil. Lalu terdengar suara tembakan, tepat setelah ayah Anita menutup pintu mobil. Ternyata orang yang jatuh dilalui tadi adalah seorang pembegal, ia menembak kepala ayah Anita dan ayah Anita pun tewas. Dengan cepat pembegal itu menghampiri mobil Anita, dan menembak ibunya serta adik-adik Anita. Anita tidak bisa memberi perlawanan karena ia juga ditodong oleh pembegal. Tak lama kemudian pembegal itu menembak Anita dan membawa pergi mobilnya. []
*******
Terimakasih sudah baca, maaf ya kalo jelek.
0 komentar:
Posting Komentar