Jumat, 31 Juli 2015

Surat Lagi Untuk Nona #6


Teruntuk Nona.

Hai, Nona. Apa kabarmu? Semoga kamu sehat dan baik-baik selalu di sana. Maafkan aku yang sudah lama tidak memberi kabar kepadamu. Terakhir kali aku mengirim surat untukmu akhir bulan lalu. Dan sekarang sudah akhir bulan lagi. Sudah genap satu bulan aku tidak menyuratimu. Kamu tidak marah, kan? Semoga tidak.

Nona, kamu tahu, lebaran tahun ini aku pulang. Pulang ke kampung halaman. Melepas rindu bertemu dengan orangtuaku. Ada yang berubah di sana. Lahan tanah yang digunakan kerbau untuk membajak serta bangunan reyot milik pak petani, kini menghilang. Tempat itu sudah berganti dengan bangunan yang lebih kokoh.

Selain itu, di rumah orangtuaku juga ada yang berubah. Sekarang sudah ada wajan besar yang menantap kokoh di belakang rumah. Benda itu adalah pembelian kolektif dari orangtuaku bersama tetangga-tetangganya. Aku cukup senang dengan hadirnya wajan besar yang ada di belakang rumah. Sekarang aku bisa memanjakan mataku lagi untuk menatap kotak berwana abu di rumah.

Meskipun aku senang dengan benda serupa wajan itu. Tapi, aku pun membecinya, Non. Karena benda itu, aku jadi tidak bisa quality time bersama orangtuaku. Tiga hari aku belibur mengunjungi orangtuaku. Namun, hari-hariku dihabiskan bersama TV di ruang tengah. Mulai dari siang hari sampai menjelang tengah malam.

Seharusnya tiga hari itu aku gunakan untuk membantu orangtuaku yang sibuk dengan pekerjaan desanya. Setelah tiga hari itu, aku kembali ke Jakarta dengan membawa rasa sesal pada diriku sendiri. Sudahlah, itu sudah berlalu.

Begitulah, Non. Itu tadi cerita lebaran bodohku. Semoga kamu tidak melakukan kebodohan juga di lebaran tahun ini, ya.

Oh iya, Non. Tahun ini adikku mendaftarkan diri untuk masuk kuliah. Ia lolos pada jalur SBMPTN. Dan minggu ini ia harus mulai melakukan pemberkasan serta daftar ulang. Aku harus membantu adikku ini, menemani dirinya untuk daftar ulang. Sebab, orangtuaku tidak bisa menemani adikku untuk daftar ulang.

Tapi, disaat yang bersamaan, minggu ini juga aku ada undangan dari teman-temanku untuk jalan-jalan ke Bandung. Aku sempat galau. Mana yang harus aku pilih. Membantu adikku daftar ulang atau ikut jalan-jalan ke Bandung. Tepat sore ini pukul 17:00, rombongan jalan-jalan ke Bandung sudah berangkat. Dan aku tidak jadi ikut. Dalam hati sebenarnya aku ingin sekali pergi jalan bersama teman-teman ke Bandung. Namun, aku memilih untuk membantu adikku menemani dirinya daftar ulang. Andai saja aku bisa seperti Naruto. Aku akan membuat diriku yang satunya lagi. Jadi aku bisa menepati dua janji secara bersamaan. Sepertinya itu terlihat keren, ya.

Mungkin itu saja kabar update-ku minggu ini, Non. Memang tidak ada yang menarik. Tapi, semoga kamu tidak bosan tuk menerima kabar-kabarku di surat berikutnya. Kalau bosan bilang saja, ya.

See you ~

Salam hangat


Seorang Hamba

Selasa, 28 Juli 2015

Galau Template

Di bulan Juli ini cukup banyak teman-teman blogger yang mengubah ataupun membangun ulang template blog mereka. Dan bahkan ada juga yang membeli domain berbayar. Intinya cukup banyak teman-teman blogger -yang gue tahu- melakukan peremajaan terhadap blog mereka.

Dan akhirnya, karena sikap iri keluar, gue jadi pengen ganti template. Gue juga mau melakukan peremajaan blog. Sempat gue berburu cari template lagi yang mampu mencuri perhatian gue. Mulai dari Arlina Design sampai ke Sora Templates, serta beberapa web yang menyediakan template blog secara gratis, sudah gue jelajahi. Padahal template blog gue yang sekarang ini masih terbilang baru. Kurang lebih baru dua bulan gue menggunakan template yang sekarang.

Sebelum gue pakai template yang sekarang ini sebenarnya, di netbook gue sudah ada lebih dari 10 daftar template yang menarik perhatian gue. Tapi, entah gue akhirnya memilih template ini. Nama template-nya Live Ride, yang dibuat oleh Tomas Toman. Perpaduan warna aslinya adalah berwarna hijau, putih dan warna hitam muda pada main menu sidebar sebelah kiri. Namun, gue ganti kode warna hijau menjadi warna birunya Twitter, dan sekarang gue ganti warna birunya dengan warna merahnya Youtube.

Mau dikata apa? Niatnya gue juga nyari dan mau ganti template yang elegan serta kece seperti teman-teman gue -Tiwi, Yoga, Dicky, Nurul, dll. Tapi, gue belum bisa melakukan itu. Gue seperti sudah tersihir sama template gue yang sekarang. Kesan pertama saat gue lihat template Live Ride adalah simple dan unik. Tidak cukup banyak blog yang meletakkan main menunya di sisi kiri seperti sidebar. Karena uniknya itu gue pilih template ini.

Dan saat peristiwa itu terjadi. Peristiwa melihat template yang CSS-nya memukau. Gue langsung tergiur untuk ikutan mau ganti template. Seharian setelah blogwalking ke temen-temen yang sudah pada ganti template. Akhirnya, gue melirik ke template yang namanya ZenZero. Gue coba templete Zenzero itu di blog percobaan gue. Hasilnya menarik, unik, dan cukup keren. Tidak ada sidebar yang tampak dari Zenzero, sidebar-nya disembunyikan dan bisa dimunculkan saat mengklik ikon yang ada di pojok kiri bawah. Iya, mungkin terlihat sepi template-nya. Sepi seperti hati gue. Terlihat kosong dan lapang.

Namun, setelah gue pikir-pikir lagi. Gue mengurungkan rencana untuk pindah ke template Zenzero. Gue mencoba untuk jalan dulu selama setahun bersama Live Ride ini. Dan akhirnya gue tidak jadi mengganti template, dan hanya mengubah warna birunya menjadi warna merah yang sekarang. Ada satu kekurangan dari template Live Ride ini yaitu, miskin header, menurut gue. Header di template ini lahannya dikit banget. Jadi mungkin terlihat kurang saja.

Sudah, ya, segini dulu ceritanya. Kira-kira menurut kalian, bagaimana dengan warna baru dari template ini? Gue pilih warna merah karena, untuk menyambut bulan kemerdekaannya Indonesia nanti. Agustus. Selamat datang bulan Agustus. Selamat ulang tahun Adinda Thomas di 8 Agustus nanti.

Sekedar info berhati-hati saat menggunakan HTML Compressor untuk merampingkan source code template. Memang bisa merampingkan tapi, tulisannya jadi rapet-rapet. Jadi tidak indah lagi kode HTML bloggnya untuk dibaca. Gue sudah menggunakan itu dan luar biasa. Gue jadi mabok baca source code template gue yang sekarang ini. Untuk ganti warna dari biru menjadi merah butuh waktu berjam-jam. :(

Oh iya, ada satu lagi. Gue mau minta maaf karena, sudah lama tidak posting blog. Untuk blogku maafkan tuanmu yang sempat melupakanmu pasca lebaran. Pasca lebaran kebanyakan makan mecin jadi sedikit pelo gini, gue. Dan maafkan juga tuanmu ini yang sempat galau akan penampilanmu, blog.

Maaf ini mau pamitan malah nggak jadi-jadi.

See you ~

Live Ride modifikasi Darma Kusumah
Gambarnya masih hangat, nih.

Minggu, 19 Juli 2015

Lebaran Itu...

Lagi, Ramadhan mengabarkan gue akan suatu kenangan saat sewaktu kecil dulu. Tepatnya bukan saat Ramadhan, sih. Tapi satu hari setelah berlalunya Ramadhan. Lebaran. Iya, lebaran ketupat atau lebaran mudik. Itu yang kata orang-orang sebut dengan lebaran Hari Raya Idulfitri.

Hari Raya Idhulfitri memang identik dengan ketupat. Eh, tapi Hari Raya Idhuladha juga suka ada ketupat, ya? Pokoknya begitu dah. Intinya setiap lebaran tiba, baik itu lebaran Idhulfitri atau Idhuladha, pasti selalu ada ketupat. Ketupat menjadi makanan pokok saat lebaran. Ketupat dengan lauknya opor ayam atau daging.

Namun, kali ini gue bukan mau bahas ketupat. Itu hanya prolog saja. Prolog macam apa itu? Semoga saja nyambung dengan yang akan gue tulis selanjutnya. Tapi memang, sih, lebaran itu selalu identik dengan ketupat. Maaf ini kenapa balik lagi ke ketupat? Mungkin efek gue lapar di malam hari.

Yang gue mau bahas kali ini adalah tentang lebaran, khususnya Lebaran Idhulfitri. Kenapa namanya lebaran? Ada yang tahu? Oke gue mau kasih tahu sedikit arti lebaran secara definisi kata manurut Wikipedia. Lebaran itu adalah nama lain dari Hari Raya umat Islam, baik hari raya Idulfitri atau Hari Raya Iduladha yang dirayakan setiap tahun atau setiap bulan Syawal setelah sebulan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.

Dan menurut KBBI Online, tidak jauh berbeda dengan Wikipedia, lebaran adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama sebulan; Idhulfitri.

Itu tadi arti lebaran secara definisi kata. Tapi arti lebaran menurut gue saat masih kecil dulu adalah adanya baju couple sekeluarga, salaman modus, ketupat, THR dan kue lebaran. Jadi kalau dibuat kalimat mungkin kurang lebih seperti ini. Lebaran adalah hari datangnya kamu memakai baju couple sekeluarga dan melakukan kegiatan salaman modul serta menunggu datangnya THR yang diakhiri dengan kegiatan makan ketupat atau kue lebaran.

Tentu arti lebaran yang gue buat di atas berbeda dengan lebaran Idhuladha. Arti lebaran di atas hanya berlaku pada lebaran Idhulfitri. Dari arti lebaran ala gue tersebut ada kurang lebih enam poin yang gue tangkap saat lebaran Idhulfiri tiba. Dulu keenam poin itu adalah hal yang bisa dibilang sangat gue nantikan ketika lebaran tiba. Oke. Gue akan bahas enam hal tersebut.

Satu. Baju couple sekeluarga. Hari-hari saat menjelang lebaran pasti gue bersama keluarga sudah mulai mempersiapkan waktu untuk pergi ke Ramayana membeli baju lebaran. Dan keseringan baju yang dibeli adalah baju yang memiliki warna atau motif yang sejenis. Meski terkadang tidak sama persis, tapi mirip-mirip lah. Memakai baju samaan dengan keluarga rasaanya sudah seperti baju khusus dari klan tertentu, atau seperti parpol yang baru.

Dua. Salaman modus. Lebaran Idhulfitri identik juga dengan kegiatan maaf-maafan. Namun, terkadang kegiatan ini gue salah gunakan. Dan menjadi ajang modus gue buat pegang-pegang tangan anak cewek yang cantik. Terutama tangan anaknya Pak RT dan Pak Lurah. Ratna, Gia, Shinta, Nisa, dan Tia. Hehehehe...

Tiga. Ketupat. Kurang afdhol rasanya kalau lebaran tidak ada ketupat. Gue paling suka banget makan ketupat dengan lauknya opor ayam atau nama lainnya adalah lontong sayur. Sungguh itu lezat sekali. Meski sampai dua atau tiga hari makan ketupat terus. Pagi, siang, sore pun tak apa. Yang penting ada opor ayamnya.

Empat. THR. Tunjangan Hari Raya. Ini hal yang paling dinantikan semasa gue masih SD. Biasanya selepas Shalat Id gue bersama teman-teman kumpul dulu di pos ronda. Sebelum kita menjajakan rumah Pak RT dan Pak Lurah, gue sama teman-teman gue merencanakan rute perjalanan dan mentargetkan rumah-rumah yang kira-kira akan memberikan THR. Biasanya rumah Pak Haji dan keluarga besarnya yang sering bagi-bagi THR lebaran tiap tahunnya. Gue sama teman-teman gegara mencari THR ini, kita harus berpisah dari keluarga kita. Dan kita membuat koloni anak-anak yang haus akan duit lebaran. Hidung kita seakan bisa mencium aroma duit baru bank, dan kita tahu rumah mana saja yang sekiranya bisa menghasilkan THR.

Lima. Mainan baru. Ini merupakan siklus selanjutnya setelah mendapatkan THR yang banyak. Setelah uang THR terkumpul biasanya gue suka khilaf. Satu hari setelah lebaran uang THR pun langsung habis. Uang itu gue belikan mainan baru. Dan teman-teman gue juga demikian. Paling awet mungkin uang THR bertahan hanya sampai satu minggu saja. Mainan yang sering dibeli setelah lebaran adalah tembakan. Entah, ini seperti mainan musiman. Setelah lebaran, di daerah gue anak-anaknya langsung beli mainan tembakan. Dan mulai memusimkan main tembak-tembakan.

Enam. Kue lebaran. Lebaran tiba itu artinya akan ada banyak tamu berdatangan ke rumah. Karena akan ada banyak tamu, tentu kue lebaran menjadi jamuan bagi para tamu yang datang. Dirumah gue kue lebaran yang selalu ada adalah astor dan kue nastar tentunya, itu loh kue yang bulat-bulat yang isinya selai nanas. Dan sirup Marjan hijau sebagai teman minumnya.

Sudah, ya. Kira-kira itu adalah enam hal yang gue nantikan dan terpikirkan sewaktu dulu saat lebaran tiba. Kalau kalian apa yang dipikirkan saat lebaran tiba?

Oh iya gue ada pertanyaan lainnya nih. Kira-kira kue lebaran apa yang pasti selalu ada di rumah kalian? Dan pertanyaan gue lagi, kenapa kue lebaran itu identik dengan kue nastar, ya?

Ada yang mau jawab pertanyaan-pertanyaan gue? Silakan tinggalkan komentar di bawah, ya. See you ~

Rabu, 15 Juli 2015

Sampai Jumpa Ramadhan

Diakhir-akhir Ramadhan pasti ada saja yang berkata seperti ini “Lebaran sebentar lagi, ya.”, “Wah tidak terasa sudah mau lebaran saja.” atau “Cepat, ya. Perasaan baru kemarin awal puasa.”. Kalian tahu setiap ada yang berkata seperti itu respon gue cuma diam saja. Karena sebenarnya gue binggung mau menanggapi seperti apa? Apa gue harus manggut-manggut atau pura-pura terkejut? Atau yang paling ekstrim lagi, apa gue harus melakukan kedua hal tersebut sambil rolling ke belakang?

Selain pernyataan sejenis itu, diakhir Ramadhan juga pasti ada yang mulai mengirimkan broadcast panjang lebar. Dan terkadang isi broadcast-nya mirip-mirip, yang intinya itu hanya berupa ucapan mohon maaf lahir batin atau sejenisnya.

Tapi Ramadhan itu memang bulan yang penuh sesuatu. Rasanya seakan tidak rela jika Ramadhan berakhir. Ramadhan selalu punya hal yang pasti selalu dirindukan. Mulai dari kegiatan dini hari saat sahur, petang hari saat buka puasa, dan malam hari saat shalat Tarawih. Rutinitas yang terjadi selama Ramadhan terkadang menjadi kisah menarik tersendiri yang hanya dan selalu terjadi saat Ramadhan tiba. Dan bahkan sampai di hari terakhir Ramadhan, dia selalu punya sesuatu yang ditunggu-tunggu. Seperti malam takbiran, dan lebaran atau hari raya Idhul Fitri tepat setelah satu hari berlalunya Ramadhan.

Karena adanya ciri khas dari Ramadhan tersebut tidak sedikit orang sangat menanti kedatangan Ramadhan. Dan enggan untuk melepaskan serta membiarkan Ramadhan berlalu.

Gue dengan Ramadhan, khususnya Ramadhan di tahun sebelumnya punya beberapa kisah yang mungkin membuat gue rindu akan Ramadhan. Iya sebenarnya gue sedikit rindu dengan Ramadhan di tahun sebelumnya sewaktu gue masih kecil. Rindu dengan kegiatan Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya.

Berikut ini gue list beberapa hal atau kegiatan yang mungkin hanya ada saat Ramadhan saja. Dan kegiatan tersebut adalah suatu yang pernah gue lakukan di bulan Ramadhan, baik di tahun ini ataupun Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Oke langsung saja, cekidot :

Satu. Main petasan. Ini dia salah satu kegiatan yang paling hitz dikalangan basis anak kampung atau anak komplek yang mencoba peruntungan tuk menjadi jawara. Gue juga pernah ikutan untuk main hal yang berginian. Selepas shalat Shubuh gue sama teman-teman biasanya mangkal dulu di pos ronda. Menrencakan rute untuk pergi ke lapangan sepak bola Stadiun Mini Ciputat dan pulang ke rumah sebentar untuk mengambil amunisi petasan segepok. Mulai dari petasan korek, jangwe, dan teko. Sampai di lapangan biasanya kita pecah menjadi dua tim, lalu saling lempar petasan. Sejauh ini kita main petasan aman-aman saja. Namun, yang biasanya jadi korban kami main petasan adalah Koko. Orang gila yang suka tidur di tribun lapangan sepak bola. Pernah waktu itu Koko marah beneran, dia bangkit dari tidur nyenyaknya dan mengejar kami sampai akhirnya kami lari ketakutan dan menyelematkan diri dengan bersembunyi di balik pagar rumah orang.

Dua. Perang sarung. Ini juga tidak kalah hitz-nya untuk anak-anak basis kampung. Kalau hal yang ini di daerah gue sudah masuk bercandaan yang serius parah. Perang beneran perang. Kampung satu lawan kampung lainnya. Kampung Emza lawan Kampung Kompas. Dan sarung yang digunakan bukan yang dibentuk jadi selepetan seperti pecut. Tapi sarung yang dibentuk kaya bagelan seperti ikat pinggang dengan kepala kopelnya. Kadang saking seriusnya dibalik sarung itu diisi dengan batu koral yang gede atau batu lainnya. Jadi pas bagelan itu kena kepala lawan efeknya lumaya berasa. Ini perang sarung bisa berefek jadi tawuran. Saat klimaknya sudah memuncak kita malah beneran saling lempar batu dan petasan. Beberapa waktu saat Ramadhan hal ini aman dilakukan karena kita biasanya perang sarung waktu bapak-bapaknya lagi shalat Tarawih. Dan semua berakhir total ketika ada orang yang mengeluarkan cairah segar yang merah kental di balik rambut kepalanya.

Untuk adik-adik yang baca ini, hal ini jangan ditiru, ya. Kini zaman sekarang yang namanya jagoan bukan dilihat dari kekuatan fisik. Tapi dari ilmunya, lmu santet misalnya. Biar kamu menang saat tawuran, jadi cukup santet saja.

Tiga. Ngabuburit. Kegiatan menunggu Magrib. Kalau gue paling suka ngabuburit pergi ke Masjid Raya. Masjid memang tempat kece buat nongkrong sambil menunggu adzan Magrib. Di masjid kita biasanya suka dapat takjil gratis. Dan terkadang suka dapat makanan beratnya serta ada juga makanan penutup. Luar biasa. Sudah dapat pahala karena pergi ke masjid, dapat jamuan makan dan takjil gratis. Sungguh nikmat mana yang kau dustakan?

Empat. Batal bareng atau buka bersama. Ini kegiatan yang sangat ajaib di bulan Ramadhan. Berkat Ramadhan gue bersama teman-teman yang dulu nggak bisa kumpul bareng lagi karena kesibukan. Kini bisa dipersatukan dalam ruang meja makan yang ada di rumah makan. Mulai dari teman SD hingga teman perkuliahan. Teman kerja dan teman asrama. Karena kumpul saat buka bersama gue malah jadi berasa ini jadi moment seperti reunian dalam skala yang kecil. Meski terkadang buka bersama ini suka menghabiskan uang jajan yang cukup banyak, tapi gue tetap senang karena bisa berkumpul dengan teman-teman lama.

Lima. Jadi tukang bangunin sahur. Kegiatan yang membuat gue untuk menyanggupi diri untuk bergadang dan bahkan tidak tidur semalaman. Biasanya gue sama teman-teman setelah perang sarung atau setelah shalat Tarawih (jika tidak ada lawan perang sarung) makal dulu di pos ronda dan tidak pulang ke rumah. Seperti biasa saat bergadang kita ditemani oleh papan permainan berupa catur, kartu dan segelas kopi. Dan di Ramadhan sebelumnya kita di temani oleh siaran pertandingan sepak bola ataupun acara gulat seperti Smack down. Saat waktu sahur tiba kita sudah siap berkeliling kampung berteriak-teriak ngucapin kata Sahur dan diiringi oleh bunyi-bunyian dari benda-benda yang kita bawa. Kadang pakai galon aqua, kentongan, rebana, dan tiang-tiang listrik yang dipukul dengan batu.

Enam. Baca Al-Quran lebih banyak. Ini kegitan yang paling mulia yang pernah gue lakukan saat Ramadhan tiba. Setelah masuk asrama gue diwajibkan untuk bisa mengkhatamkan Al-Quran sebanyak-banyaknya. Sungguh ini pekerjaan yang paling banyak cobaannya. Padahal terlihat gampang hanya duduk manis dan baca saja. Tapi ini tidak semudah yang dilihat. Kadang baru baca 5 sampai 15 menit atau satu jam, pikiran mulai tidak fokus. Tapi sebenarnya kegiatan ini yang paling gue rindukan. Sebab di luar bulan Ramadhan gue jarang banget baca Al-Quran, dan saat Ramadhan tiba akhirnya gue dipertemukan kembali oleh surat cinta dari Tuhan gue. Membaca Al-Quran Al-Karim.

Mungkin cukup sekian dari beberapa hal yang membuat gue bakal rindu dengan Ramadhan. Ramadhan memang punya sesuatu hal yang berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Kira-kira kalau kalian apa yang di rindukan dari bulan Ramadhan? Silakan ceritakan di kolom komentar!

Akhir kata gue mau ucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah baca. Dan gue pribadi ingin minta maaf atas kesalahan gue baik dalam bersikap berucap. Dan kesalahan gue dalam lisan maupun tulisan. Maafin gue, ya. 

Selamat Lebaran Hari Raya Idhulfitri. Semoga kalian kembali menjadi insan yang fitrah.  
See you ~

Senin, 06 Juli 2015

[Tantangan #PojokWB] Cara Merawat Motor

Motor. Siapa sih yang tidak tahu kendaraan roda dua ini? Hampir sebagian besar warga Indonesia khususnya Jakarta dan sekitarnya pasti memiliki motor. Dan memilih motor sebagai salah satu moda trasportasi yang dinilai efektif serta efisien.

Ditengah kemacetan jalan raya di Ibukota motor dengan mudahnya selap-selip kiri-kanan menyalip diberbagai kendaraan roda empat. Karena sifatnya yang efektif dan efisien, maka motor menjadi salah satu pilihan untuk memiliki kendaraan pribadi.

Pada postingan kali ini gue mau berbagi sedikit cara mewarat motor. Sebenarnya tema postingan ini adalah pesanan dari Mba Susindra. Jadi begini ceritanya, beberapa waktu lalu di grup WhatApps #PojokWB sedang ramai untuk mengadakan tantangan. Tantangan beruntun dengan tema penulisan yang berbeda sesuai pesanan si penantang. Nomer sebelumnya menantang nomer selanjutnya dan nomer selanjutnya menantang nomer berikutnya, dan dengan tema penulisan sesuai permintaan si penantang kepada yang di tantang. Dan gue ikut ini sekedar untuk meramaikan serta sebagai cara agar gue bisa berkenalan dengan warga #PojokWB.

Cara Merawat Motor
Baiklah, tidak perlu berlama-lama berikut ini cara merawat motor agar motor kita tetap terjaga kualitas performanya. Cekidot.
  1. Harus punya motor. Sudah jelas, dong. Ini kan kita lagi bahas cara merawat motor, kalau tidak punya motor terus mau rawat motor siapa? Motor majikan. :p
  2. Harus punya uang. Ini penting karena di zaman sekarang uang sudah hampir menjadi kebutuhan primer. Yang namanya perawatan sudah tentu harus punya uang. Kalau tidak punya tidak apa juga, sih? Tapi perawatanya mungkin hanya sekedarnya. :p
  3. Yang belum punya motor coba beli motor dahulu. Biar tips ini bisa dipraktikkan. Setelah membeli motor baru jangan digunakan untuk membawa beban yang telalu berat. Jalankan motor dengan kecepatan yang stabil agar mesin motor tahan lama dalam jangka waktu yang panjang.
  4. Manfaatkan gratis service motor, ganti oli 3 kali jalan. Kalau sudah tidak ada gratis sevice maka gunakan uang anda untuk service motor di service center yang sesuai dan terdekat.
  5. Lakukan tune up atau perawatan secara berkala. Setidaknya setiap 2 bulan sekali ke bengkel yang terpercaya.
  6. Lakukan pemanasan motor sebelum digunakan. Panaskan selama 5 menit saja sudah cukup.
  7. Rajinlah cuci motor. Kalau malas mencuci motor gunakan uang anda dan datanglah ke steam motor terdekat serta terpercaya. Ini dilakukan agar motor kita sehat luar dalam.
  8. Hidari motor dari paparan sinar matahari langsung. Kalau parkir sebaiknya cari di tempat yang teduh. Karena jika terkena sinar matahari langsung ini akan merusak body motor, dan motor menjadi geseng. Kasihankan motornya jadi hitam. :(
  9. Jangan mengendari motor terlalu cepat. Karena untuk penyesuaian dengan rantai motor agar tidak bermasalah.
  10. Gunakan bensin yang berkualitas. Layaknya manusia kalau kita makan sembarangan tentu kita bisa sakit. Begitu juga dengan motor jika bensinnya sembarangan motor bisa sakit, dan mesin motor menjadi tidak tahan lama. Motor bisa saja mogok untuk dinyalakan.
  11. Saat melakukan semua cara di atas jangan lupa bacalah Basmallah. Karena segala sesuatu pekerjaan yang tidak didahulukan dengan Basmallah semua itu akan sia-sia dan tidak bernilai ibadah.

Oke. Itu saja tips dari gue tentang cara merawat motor. Semoga tipsnya bermanfaat dan bisa di laksanakan dengan baik.

Akhir kata gue mau ucapkan terima kasih kepada Mba Susindra. Dan untuk melanjutkan tantangan ini saya mau menantang Nabela menulis dengan tema disabilitas. Karena gue berkuliah dijurusan pendidikan khusus, gue mau tahu arti disabilitas menurut orang lain yang non-pendidikan khusus.

Oh iya, ada satu fakta tentang diri gue. Sebenarnya gue ini tidak bisa naik motor dan gue juga tidak punya motor. Jadi apakah kalian percaya dengan tips yang sudah gue berikan tadi? Percaya sama gue musrik, loh. Karena Rukun Iman hanya ada enam. Dari keenam Rukun Iman itu tidak ada gue di dalamnya. :p

Jika ada tambahan tips cara merawat motor, silahkan komentar di kolom bawah!

Terima kasih. See you ~
Tulisan ini dibuat dalam rangka tantangan #PojokWB.

Minggu, 05 Juli 2015

Bukber Baper

“Darma”

Sahut seorang gadis dari kejauhan saat gue tiba di lantai dua gedung FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan). Sejenak bola mata kita beradu, dan gue mematung saat itu juga.

“Sudah lama nggak ketemu. Lu tambah ganteng aja, Dar” ucap Vina saat bertemu gue kemarin di kampus.
Lu juga, Vin, tambah cantik aja” balas gue dalam bantin.

Oke, itu percakapan ngaco, tapi bener koq, doi tambah cantik, dan tambah tinggi juga. Gue lihat doi sudah seperti model Catwalk Syariah.

Jadi ceritanya gini, kemarin itu gue ke kampus mau bertemu kenalan gue, Visya. Di hari sebelumnya Visya chat gue via WhatsApp, minta bantuan gue buat cek notebook-nya. Tanpa pikir panjang gue menyanggupinya untuk bantu dia, padahal belum tentu gue bisa. Tapi mudah-mudahan dengan pertemuan itu gue mendapatkan berkah. Berkah karena membantu orang yang butuh pertolongan gue. Di bulan Ramadhan, lagi. Hahahha... Alasan klise, sih. Padahal bukan mau bantu, gue cuma mau ketemu aja. Hehehehe...

Selang beberapa menit kemudian grup WhatsApp mulai ramai. Mengabarkan Tiwi, dan Agustina, bahwa mereka besok mau sidang penelitian. Akhirnya wanita-wanita di grup itu mulai berkoar-koar, saling menanyakan besok siapa yang pada ke kampus? Tiba-tiba Vina bertanya di grup. Seketika mata gue mulai membesar, memfokuskan pertanyaan yang dilontarkan oleh Vina. Dan hati gue mulai mekar. Doi bertanya tentang gue, hati gue mulai senang bukan kepalang.

“Darma, besok lu ke kampus, nggak?” tanya Vina dalam grup WhatsApp.
“Insya Allah, kenapa?” jawab gue singkat.
“Gue mau minta software Jaws” balas Vina.

Hah. Kirain gue doi kangen sama gue. Gue terlalu berharap, bro.

Singkat cerita, besoknya gue pun berangkat ke kampus. Sesampainya di depan gedung FIP awalnya gue rada-rada baper. Baper karena temen-temen gue sudah pada sidang, dan bahkan sudah ada yang lulus bulan Maret lalu. Termasuk Vina, doi sudah lulus, bro.

Sebelum masuk gedung, gue mematung sebentar menyiapkan mental untuk nanti melihat teman-teman gue yang sudah beberapa langkah di depan gue. Menarik nafas dalam-dalam dan di keluarkan secara perlahan. Bismillah. Gue pun masuk dengan kaki kanan. Baru beberapa langkah dari loby lantai satu gue bertemu dengan Dini dan Hanifah. Mereka lagi asyik menyelesaikan BAB IV-nya.

Tak ingin mengganggu terlalu lama, gue melanjutkan pergi naik ke lantai II. Sampai di lantai II gue binggung. Vina sama Dwi mana, ya? Tiba-tiba ada yang panggil nama gue, ternyata itu Vina yang manggil. Doi sedang bersama yang lainnya lagi duduk-duduk cantik. Pertama kali ketemu doi malah tanya-tanya soal rambut gue. Katanya rambut gue sudah mulai panjang. Doi kenapa nggak tanya tentang hati gue? Padahal hati gue masih kosong. Sengaja gue kosongin biar bisa di pacarin sama doi. :(

Akhirnya gue pun ikut kumpul bareng mereka. Mendengarkan obrolan mereka. Mulai dari obrolan kangen-kangenan, bahas percintaan dan karir mereka, bahas temen mereka yang baru putus, sampai bahas drama dan film Korea. Gue diam-diam dengerin obrolan mereka sambil pura-pura main laptop dan mindahin data software Jaws.

Kemudian mulai masuk ,nih, ke obrolan buka bersama dadakan. Awalnya gue diam saja, berharap ada yang ngajakin gue, tapi ternyata gue dianggurin. Mereka tidak sadar apa? Kalau di depan mereka ada cowok tampan dan mapan. Tapi gue tetap santai, kalem, bukan kicep, ya. Namun, lama-lama gue mulai sedih. Kok gue nggak diajak, ya?

Gue mulai angkat bicara, konfirmasi untuk bukber dadakannya dan menawarkan diri untuk ikut gabung kumpul bareng mereka. Bukber dadakan pun terjadi, dan Warung Stek menjadi tempat pilihan kita.

Sambil menunggu adzan Magrib kita semua mulai bahas karir masing-masing dari mereka yang sudah berprofesi menjadi guru. Ada yang jadi guru privat, guru kelas, dan guru pendamping khusus. Saat itu kita semua saling update dan bertukar informasi tentang teman-teman yang lainnya. Gue kagum dengan kisah-kisah mereka saat mengajar di kelas. Teman-teman gue ini adalah pejuang-pejuang tangguh.

Sebenarnya gue tidak begitu ingat dengan cerita mereka, soalnya gue sibuk curi-curi pandang ke mereka. Ternyata teman-teman gue ini makin cantik saja. Cantiknya luar dalam, loh. Kepribadiannya dan penampilannya.

Satu pesan dari gue untuk teman-teman gue ini, semoga kalian menemukan arti hakikat seorang guru. Dan mencintai profesi kalian sebagai guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Serta guru untuk anak-anak kita nanti. *loh.

Ingat rekan-rekan dunia itu seperti bayangan, dan ridha-Nya itu seperti matahari. Jika kita mengejar bayangan, kita tidak akan pernah sampai. Tapi jika kita mengejar matahari, maka bayangan akan mengikuti kita dengan sendirinya. Salam super.

Sepertinya sudah cukup panjang, ya. Itu tadi cerita bukber gue. Terima kasih buat kalian yang sudah baca. Maaf kalau ceritanya berantakan dan tanpa arah.

See you ~
Dan miss you~ teman-teman PLB Reg 2011. Doakan gue supaya cepat dan dimudahkan dalam garap sekeripsi. :)


Prosesi Setelah Sidang
Dari kiri : Mutia, Dwi, Dhita, Agustina, Dini, Darma, Tiwi, Andin, Vina
 
Ngabuburit di Warung Steak
Menunggu bedug, daripada tergoda mending foto-foto
 
Ngabuburit di Warung Steak
Sebelum pesan menu wajib foto