Selasa, 14 April 2015

Berlalunya Waktu

Quality Time
Quality Time


Masih terniang dalam ingatan Uza bahwa minggu lalu ia adalah seoanng lajang yang sedang menikmati hidupnya. Namun semua itu berubah ketika Uza terbangun dari tidur singkatnya. Dalam lamunannya Uza masih memikirkan keadaanya. Seolah ia menolak keadaan bahwa sekarang Uza sudah berkeluarga. Kini Uza sudah memiliki istri dan satu orang anak perempuan yang cantik.

Tapat hari Kamis pekan lalu Uza masih sibuk dengan statusnya sebagai mahasiswa. Ia sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya, karena memang di semester ini ia mengambil 24 SKS. Jadi wajar saja tak kala Uza dihujani tugas kuliahnya. Selain sibuk dengan tugas kuliah Uza juga disibukan dengan kegiatan organisasi, intra dan luar kampus. Kini ia harus lebih pandai mengatur waktunya. Belum lagi jika ada panggilan mengajar private.

Pagi itu Uza bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Ia sudah menyiapkan pakaian terbaiknya untuk digunakan. Uza memang seorang pemuda yang memperhatikan penampilannya, namun tidak bergaya metropolis hanya sekedar rapi agar sedap dipadang mata. Selepas sarapan ia pun pamit dengan ibunya untuk pergi ke kampus.

“Assalamu'alaikum mah, aku pergi ke kampus”
“Wa'alaikumsalam, hati-hati di jalan ya nak.” jawab ibunya dengan singkat.

Uza mulai berangkat ke kampus menaiki sepeda motornya. Sesampainya di kampus ia masuk kelas pukul 10:00 dan baru keluar dari kelas pukul 12:00. Tiba-tiba Uza merasakan kantuk yang sangat memberatkan matanya. Ia mencari cara agar dirinya tetap terjaga, karena di jam selanjutnya masih ada mata kuliah yang harus diikuti. Di waktu istirahat ia meminum kopi dan makan beberapa jajanan ringan. Seusai makan ia menuju masjid untuk sholat zuhur bersama teman-temannya.

“Uza lu masih menjabat di Bem Univ dan perkumpulan Sosial itu?” tanya Ari
“Masih, memang kenapa” jawab Uza kepada Ari.
“Nanti malem kita maen PES yuk..! Lu lagi gag ada agenda-agenda rapatkan?
“Wah boleh tuh, buat menghilangkan suntuk gue. Tapi yang lain pada bisa gag?”
“Tenang Za kita mah selalu bisa untuk luangin waktu maen game” sambung Aan menjawab pertanyaan Uza.
“Ok nanti malem yah jam 9 biasa di rumah gue” ajak Ari memberikan konfirmasi.

Waktu menunjukkan pukul 13:00, Uza dan teman-temannya kembali lagi ke dalam kelas. Namun lagi-lagi di dalam kelas Uza mulai merasakan kantuk kembali. Akhirnya ketika dosen meyampaikan materi, perlahan Uza tertidur di dalam kelas.

*******


“Aku di mana ini, oh ini jalan menuju rumah” batin Uza berkata

Uza melanjutkan perjalanannya menuju rumah
“Assalamu'alaikum” salam Uza di depan rumah
“Wa'alaikusalam, kamu sudah pulang mas”

Jawab seorang perempuan cantik sambil membukakan pintu rumah. Uza terkejut melihat perempuan cantik tersebut. Uza tidak kenal dengan perempuan itu. Dia mengingat-ingat dan memang ia tidak mengenal perempuan itu. Ia berpikir kalau itu ibunya, tapi bukan. Perempuan itu terlihat lebih muda dari pada ibunya yang ia kenal. Lalu munculah seorang ibu tua, dan itu adalah ibunya Uza.

“Ini istimu Uza” kata ibu Uza.
“Istriku? Memang kapan aku menikah”
“Baru saja kemarin kamu menikah masa sudah lupa”

Uza kemudian masuk ke dalam rumah. Rumahnya memang tidak terlalu banyak perubahan, hanya saja cat rumah ditemboknya seakan masih baru, terlihat lebih bersih dan indah.


*******

“UZA..... “ Teriak seorang dosen.

Seketika Uza terbangun, dan itu hanyalah mimpi. Ia melihat jam tangan dan waktu menunjukkan pukul 13:15. Uza pun mendapat teguran dari dosennya, sebab ia tidur di dalam kelas. Seketika kelas pun menjadi gaduh. Dan Uza hanya menunduk malu.

Pukul 14:45 Uza kembali pulang ke rumah. Setibanya di rumah, ia bertemu dengan perempuan cantik itu. Perempuan itu benar-benar cantik, batin Uza berkata. Dan benar saja, ibu Uza menjelaskan bahwa perempuan itu adalah istrinya. Mimpi Uza di kampus itu, bukan sembarang mimpi. Seakan mimpi itu menjadi nyata dalam waktu yang singkat. Uza masih benar-benar belum bisa percaya dengan ini. Tamat. []

*******
Terkadang aku terlalu sibuk, sampai lupa untuk menikmati waktu sekarang. Quality Time. Waktu seakan terasa cepat, padalah sedari dulu waktu sudah diatur bahwa dalam satu hari itu 24 jam. Sepertinya aku butuh waktu yang benar-benar bisa membuatku menyatu dengan pikiranku sendiri. Bebas dari rutinitas yang tekadang memberatkan dan membuatku jenuh.

10 komentar:

  1. Lah gimana ceritanya. Kok tiba2 dia udah punya istri? Btw, bagus kok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe terima kasih, tpi ini masih banyak typonya, dan alur ceritanya banyak yg miss
      -kritik temen gue di WA-

      Hapus
    2. Banyak banyak nulis. Ntar juga makin bgus. Proses bro.

      Hapus
  2. Haiii, Masih banyak typo, ya? coba di edit aja. hihihi............
    Ini kenapa aku gagal paham , ya? pas baca berulang-ulang, baru ngerti ceritanya. Akunya gagal fokus ternyata. ahhhaahah

    Kita memang harus pandai membagi waktu.
    jangan sampai termakan oleh waktu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.. :( mungkin bukan nona yang gagal fokus, tapi memang gue yg blm mahir nulis

      Hapus
  3. wah bro paragraf pertama menurut ku ambigu.. Kan itu baru seminggu nikah yah ? kok udah punya anak satu ? gimana tuh jadinya ?

    selebihnya keren dan alurnya mungkin bisa diperjelas. haduh gue aja masih belajar. semangat bro lanjut terus ayo belajar bareng :D

    manfaatkan waktu dengan sebaik - baiknya sesuai pesan cerita diatas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya ini disandur dari kotbah Jum'at. dikisahkan zaman dulu ada pemuda yang tertidur dalam liqo, trus pemuda itu mimpi dia udh punya istri dan anak. pas udah selesai liqo pemuda itu pulang dan ternyata dirumahnya ada istri dan anak dalam mimpi tersebut.
      Jadi itu pemuda gag inget kapan nikah dan kawinnya. tpi gw gagal menceritakan kembali versi gue :(

      Ok.. sarannya terima kasih

      Hapus
  4. Si Uza ngga sadar punya anak dan istri ya.. Untung ngga sempet tepe-tepe sama cewek laen karena merasa masih jomblo :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.. mungkin ini postingan bener" kurang dari gue.. :(

      sebenarnya ini disandur dari kotbah Jum'at. dikisahkan zaman dulu ada pemuda yang tertidur dalam liqo, trus pemuda itu mimpi dia udh punya istri dan anak. pas udah selesai liqo pemuda itu pulang dan ternyata dirumahnya ada istri dan anak dalam mimpi tersebut.
      Jadi itu pemuda gag inget kapan nikah dan kawinnya. tpi gw gagal menceritakan kembali versi gue

      Hapus