Lagi lagi dan lagi, saya bingung memilih dan memilah template blog. Siang di hari Minggu lalu, saya ada sedikit mengubah template ini. Hanya mengubah bagian warnanya saja. Sudah ada satu bulan template ini dibiarkan berantakan dan masih dalam setting default-nya. Saya belum sempat menyelesaikan yang berantakannya. Sabtu malam lalu, saya malah keluyuran ke gramedia dan Plaza Blok M, cari-cari jomblowati yang kiranya bisa diajak ngeskrim manja. :( Btw, buat kamu yang masih mau mampir ke rumah yang berantakan ini, terima kasih, ya. Senang kali sudah dikunjungi, saking senangnya jadi pengen bagi-bagi THR. Enggak juga ding. Hahahaha.
Saya ganti template blog ini karena ingin merubah suasana hati aja. Halah suasana hati apaan. eeq. Hati aja barang kali saya nggak punya, soalnya bulu dada aja nggak ada. Iya, saya memang ingin mengganti template, ingin tampilan baru dari rumah ini. Mungkin memang sudah tabiat cowo suka ngotak-ngatik. Tidak hanya ganti template, saya juga memikirkan untuk ganti alamat blog ini yang entah akan jadi apa nantinya. Belum selesai dengan re-design blog dan ganti alamat blog, saya jadi galau template. Galau karena blog sebelah templatenya sama dengan blog saya ini. Entah ini kebetulan kita ganti templatenya bareng dengan pilihan yang sama atau saya yang telat baru tau dia ganti template. Saya sedih karena dia sudah selesai edit edit templatenya. Hahahhaha. Dan saat pertama kunjungi blognya lucu juga serasa lagi di blog sendiri. Tapi, pasti banyak juga di luar sana yang tampilannya sama dengan template ini. Namanya juga gretongan. Banyak yang minat.
Ngomong-ngomong soal template, ada beberapa blogger yang saya taksir templatenya. Sebenarnya banyak yang templatenya kece-kece. Tapi, selera saya jatuh pada mereka ini.
Satu. Roby Haryanto.
Warna blognya didominasi sama biru yang soft. Saya suka karena nyaman lihatnya. Selainnya itu karakternya benar-benar seperti blog personal. Sederhana, kuat dan bersahabat.
Dua. Pangeran Wortel A.K.A Heru Arya.
Blog yang tidak kalah kuatnya dari templatenya menurut saya, dia ini, Pangeran Wortel. Secara apik dia merombak habis-habisan blognya dan merancang sedemikian rupa dengan fasilitas bawaan dari blog. Menyusun ulang templatenya tanpa template unggahan. Kerja keras yang luar biasa dan hasilnya terlihat kuat dan profesional.
Tiga. Kresnoadi DH.
Sederhana dan elegan. Waktu pertama kali lihat perubahan blognya terlihat mewah. Ciamik sekali. Kini, blognya diubah dari kondisi awalnya seperti sekarang, di sesuaikan dengan kebutuhan bloggernya. Dan viola, yang tadinya terlihat cantik kini terlihat rupawan. Tetap terlihat elegan namun sederhana.
Empat. Icha Hairunnisa.
Sederhana dan polos, atau dalam bahasa vulgarnya sederhana dan telanjang. Terlihat telanjang karena blognya didominasi dengan warna putih, tidak terlalu banyak asesoris. Itu bagus karena saya suka yang telanjang. Hahahaha. Kalau dilihat dengan pc, saya suka bagian paling atasnya, menunjukkan hari dan tanggal yang sekaranng. Itu suka jadi pengingat saya waktu saya lagi lupa hari dan bw ke blognya.
Iya itu tadi alasan sotoy saya suka dengan template blog mereka.
Ngomong-ngomong soal template, saya yang dibuat galau akan template teringat dengan galaunya popcorn saya yang jatuh waktu ke nonton di 21 Plaza Blok M di hari Minggu lalu. Itu popcorn yang saya beli sudah jatuh ke lantai sebelum saya mencicipinya. Iya karena waktu itu belum azan Magrib masih dalam keadaan puasa. Saya beli itu popcorn satu jam sebelum azan Magrib, bahkan saya membawa popcorn itu dengan sangat hati-hati jangan sampai ada sebutir yang jatuh.
Menjelang azan Magrib dan dipertengahan film, kursi yang saya duduki terasa goyang. Saya duduk di pangkal barisan deretan kursi, sebelah kiri saya jalan yang membagi dua deretan baris kursi dan sebelah kanan saya sepasang kekasih yang kurang ajar juga tak bersopan santun. Awalnya biasanya aja waktu kursi saya sedikit ada goyangan, mungkin sebelah kanan saya lagi saling menggaruk. Saling menggaruk karena kegatelan duduk satu baris dengan saya yang belum mandi mandi. :(
Tiba-tiba saya jadi kepikiran popcorn, karena tempat taruh makanan di depan samping kanan saya juga sedikit ada gerakan. Masa iya orang di samping saya makan popcorn saya. Mungkin dia orang punya kebiasaan sama dengan saya yang kalau nonton kadang suka duduk sila melipatkan kaki di kursi. Kursinya makin bergoyang, bukan kursinya juga sih lebih tepatnya ada gerakan di sudut tempat taruh makanannya itu, pikir saya ini orang rusuh juga nontonnya. Lalu nggak lama setelah itu seperti ada sesuatu yang jatuh. Dengan sisa pencahayaan yang ada, saya coba memincingkan mata dan melihat ke lantai.. Ternyata popcorn saya jatuh. :(
Belum juga azan dan belum saya makan itu popcorn, masih perawan gitu lah popcornnya, taunya dengan rupawan itu popcorn jatuh. :( Mau kesel dan marah sama orang di samping saya tapi, nggak bisa. Kali aja kan itu orang nggak sengaja. Dan kalau ada ribut pasti dia dibelain sama cewenya yang duduk dua bangku dari kanan saya, karena tempatnya gelap jadi nggak ada bukti kuat gitu. Setelah kejadian itu cuma bisa tahan-tahan dongkol sambil meraih cup popcorn. Saya lihat cup itu ternyata tempat popcorn itu dari cup beha. Pentes tumpah. Cup-nya kecil.
Eh bukan, saya lihat isi cup-nya untung masih tersisa setengah porsi popcornnya. Seakan nggak rela dengan sisa cahaya yang ada, saya memungut itu popcorn dan dimasukan kembali ke dalam cup-nya. Belum lima menit tak apa lah. Setelah selesai ambilin popcorn yang jatuh itu, itung-itung ibadah bantuin cleaning servis-nya, orang di samping saya itu nggak lama kemudian malah tertawa. Padahal nggak ada scene yang bikin ketawa dari filmnya. Sempak. Bikin tambah dongkol aja.
Saya coba simak baik-baik kembali filmnya, kali aja memang ada hal yang bikin lucu dan ternyata nggak ada yang lucu. Orang di samping saya masih tertawa, terdengar agak kaku memang tertawanya dan penonton yang tertawa hanya dia saja. Sayangnya saya tidak ingat wajah orang di samping saya itu. Andai ingat, kalau ketemu lagi dan melakukan hal yang sama, bener bener deh minta disentil zakarnya.
Sial. Kalau ingat kejadian itu jadi ingin berkata kasar. Ah kesel pake banget. Sudah lah. Nggak kuat lanjutin ceritanya.
Enaknya di doakan apa, ya, orang macam itu?